SEKILAS INFO
  • 4 tahun yang lalu / Infaq/Wakaf Pembangunan Masjid Kampus – Politeknik Negeri Batam:  Bank Syariah Indonesia Batam, No. Rek. 8009-415-840 (Rekening Baru)
WAKTU :

Sejarah

Gambar 1. Kampus Politeknik Negeri Batam

Politeknik Negeri Batam (Polibatam) yang pada awalnya berstatus sebagai perguruan tinggi swasta, berdiri pada tahun 2000 di bawah Yayasan Pendidikan Batam yang beranggotakan: Otorita Batam (BP Batam), Pemerintah Kota Batam, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Riau. Untuk menjalankan program pendidikan dan pembelajaran, Yayasan Pendidikan Batam menyewa Gedung Pertamina Tongkang di Jalan Yos Sudarso Batu Ampar. Jumlah mahasiswa untuk seluruh program studi pada waktu itu adalah 43 orang, sedangkan jumlah dosen dan staf administrasi sebanyak 21 orang, sehingga total sivitas akademika Politeknik Batam sekitar 64 orang dengan 99% beragama Islam. Seluruh aktifitas keagamaan (Islam), seperti: Sholat berjamaah, pengajian mahasiswa, dan kegiatan-kegiatan keagamaan (Islam) lainnya dilakukan di ruang kelas.

Gambar 2. Suasana Jamaah Sholat Fardhu

Sejak tahun 2005 Polibatam memiliki gedung baru yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Batam Center. Di kampus baru, tersedia MASJID yang terletak di dalam gedung utama dengan ukuran +/- 187.39 m2 yang dapat menampung jumlah jama’ah +/-300 orang. Walaupun memiliki daya tampung yang kecil, dengan adanya MASJID ini, seluruh aktifitas-aktifitas keagamaan Islam, seperti Sholat berjamaah, Sholat Jum’at, dan aktifitas-aktifitas keagamaan lainnya yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muslim Politeknik Negeri Batam (IMMPB) dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan lebih nyaman.

Gambar 3. Data Karyawan
Gambar 4. Data Mahsiswa

Namun, seiring dengan bertambahnya program studi, aktifitas serta kegiatan di Polibatam, pada tahun 2018 jumlah mahasiswa, dosen, serta karyawan bertambah secara signifikan. Berdasarkan data dari bagian Kepegawaian dan Akademik Polibatam, jumlah karyawan pada tahun 2018 adalah 316 orang dengan distribusi (seperti terlihat pada Gambar 3) pemeluk agama Islam: 296 orang; Katolik: 3 orang; Protestan: 16 orang; dan Advent: 1 orang. Sedangkan jumlah total mahasiswa yang aktif pada tahun 2018 adalah 5430 orang dengan distribusi (seperti tergambar pada Gambar 4) pemeluk agama Islam: 4382 orang; Budha: 6 orang; Hindu: 2 orang; Katolik: 109 orang; Protestan: 887 orang; dan Kong Hu Cu: 4 orang.

Berdasarkan data-data di atas, jumlah MUSLIM Polibatam pada tahun 2018 adalah sebanyak 4678 orang atau sekitar 81.4% dari populasi sivitas akademika yang ada. Data populasi MUSLIM ini belum memperhitungkan banyaknya jumlah tenan dan tamu yang muslim yang datang ke Polibatam.

Jika asumsi 20% atau sekitar 937 orang sivitas akademika Polibatam yang beragama Islam shalat di waktu yang bersamaan, maka MASJID Kampus yang memiliki daya tampung +/-300 orang sudah sangat jelas tidak bisa mengakomodasi seluruh jama’ah yang akan melaksanakan Sholat berjama’ah. Sehingga, banyak karyawan dan mahasiswa mencari tempat-tempat lain di sekitaran Kampus untuk melaksanakan Sholat. Oleh karena itu, untuk memfasilitasi dan menambah daya tampung (walaupun tidak signifikan), pengurus MASJID bekerjasama dengan pihak manajemen mengubah area di sekitar MASJID (selasar dan fasilitas umum) menjadi tempat tambahan untuk melaksanakan Sholat seperti terlihat pada Gambar 2, 5, dan 6. Namun, dengan mengubah fungsi selasar dan fasilitas umum area kampus menjadi area tambahan masjid, mengakibatkan tingkat kepadatan lalu-lintas orang di area tersebut semakin meningkat.

Gambar 5. Jamaah Sholat di Selasar
Gambar 6. Jamaah Sholat di Selasar

Selain keberadaan luas MASJID yang tidak ideal dan kurang nyaman, luas tempat wudhu pun sangat kecil atau kurang memadai untuk ukuran jumlah jama’ah yang sangat banyak (seperti terlihat pada Gambar 7), kepadatan juga sangat terlihat jelas dengan panjangnya antrian jama’ah ketika akan berwudhu dan ke toilet, seperti terlihat pada Gambar 8. Selain dari itu, karena letak toillet sangat berdekatan dengan tempat wudhu, dan tingkat pemakaiannya sangat tinggi, sehingga hal ini membuat kondisi tempat wudhu sangat tidak nyaman lagi.

Gambar 7. Tempat Wudhu
Gambar 8. Suasana Antri Tempat Wudhu

MASJID kampus memiliki peran strategis dalam pembangunan dan pembentukan karakter mahasiswa untuk peradaban Indonesia yang unggul. Dengan adanya MASJID kampus diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk pengembangan kompetensi diri, memupuk dan memperkuat karakter diri melalui kajian-kajian keagamaan Islam, peribadatan, sosial kemasyarakatan, maupun sebagai pusat syiar Islam kepada masyarakat luas.

Oleh karena itu, untuk mengefektifkan peran strategis MASJID kampus, selain serangkaian kegiatan yang terencana, juga tersedianya sarana dan prasarana MASJID yang memadai. Sehingga, pembangunan MASJID baru dengan daya tampung yang lebih besar dan konsep organisasi yang modern adalah sebuah kebutuhan yang mendesak di lingkungan kampus Polibatam.

TUJUAN

Adapun tujuan Pembangunan MASJID Polibatam ini adalah

  1. menciptakan susana yang kondusif untuk beribadah kepada Allah S.W.T dengan adanya sarana dan prasarana Masjid yang memadai dan nyaman;
  2. meningkatkan kulitas dan kuantitas kegiatan keagamaan dalam rangka mempersiapkan generasi muslim yang unggul dalam berbagai bidang;
  3. membangun pusat dan rujukan peradaban Islam yang berkemajuan di Provinsi Kepulauan Riau
  4. membangun pusat syiar Islam Rahmatan Lil-Alamiin

VISI DAN MISI
Sebagai upaya pemberdayaan masjid sesuai dengan fungsinya yang ditetapkan Rasulullah SAW, Masjid kampus Politeknik Negeri Batam memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

VISI
“Sebagai pusat dan rujukan peradaban Islam yang moderat, terbuka, dan progresif di Indonesia”

MISI

  1. Mengembangkan, menyelenggarakan dan menerapkan pendidikan karakter yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan Al-Hadits.
  2. Membangun suasana akademik di lingkungan masjid.
  3. Membangun, mengembangkan, serta memelihara jaringan, dan mitra dengan masjid kampus di seluruh Indonesia.
  4. Menyelenggarakan organisasi modern masjid.